Serial “Producer” dan Kehidupan Gue

July 12, 2015 § Leave a comment

#SPOILER ALERT#

Akhirnya kelar menonton salah satu judul serial drama korea “PRODUCER”. Oke, beberapa bulan ini sudah banyak yang terjadi salah satunya yang nggak penting ini, ngelarin drama korea.

Basicly, gue nggak yang ngefans banget sama drama korea, tapi sudah menonton beberapa judul drama korea. Selama hampir dua tahun kerja sih, gue nggak pernah memasukan list menonton drama, padahal I LOVE SERIAL DRAMA SO MUCH. Mau Korea, British, atau USA, tapi emang nggak punya waktu aja untuk nonton serial drama.

Nah, yang mau dibahas disini adalah serial drama korea berjudul PRODUCER. Seperti peringatan yang udah gue tulis di awal, bakal banyak spoiler di tulisan gue.

Kenapa gue tertarik menonton PRODUCER? Pertama, karena promo Windy (Sahabat Gue, juga sekantor sama gue) film ini bagus banget, menceritakan kehidupan televisi. Katanya sih mirip kerjaan kita banget dan beberapa karakternya menggambarkan orang-orang yang bekerja di kantor kita. Well, bikin lumayan penasaran. Kedua, sebentar lagi liburan which means, kegiatan syuting akan kosong, which means waktu senggang banyak, which means, gue harus menentukan apakah menghabiskan liburan dengan membaca novel atau menonton serial drama, tapi karena alasan pertama akhirnya gue memilih untuk menonton serial drama korea tersebut.

Langsung saja gue download semua episodenya, karena ternyata Juni lalu, Producer udah tamat di Korea. Setelahnya, gue langsung menontonnya. Nah gue bukan mau membahas drama yang terjadi di dalam serial ini, tapi gue mau membahas pekerjaan pemeran-pemeran di dalamnya yang akan gue mirip-miripin dengan kejadian nyata di Indonesia.

Ceritanya berawal dari pemeran utama yang baru lulus kuliah Hukum dan mendaftar di sebuah televisi di Korea bernama KBS (Korea Broadcasting System). Lalu, dia mengikuti OJT (On Job Training) dan belajar mengenai telivisi dalam waktu singkat sebelum disebar ke program-program tertentu. Yang di highlight dalam kisah ini ada program Music Bank dan ada program 2 Days 1 Night. Selesai masa OJT, beberapa karyawan OJT Baru itu dipisah dan disebar ke beberapa program-program televise yang ada, kebetulan pemeran utamanya dapat program 2 Days 1 Night.

Nah, persis banget sama kisah gue, lulus kuliah, gue langsung ikut tes dan mendaftar ke SCTV (ya nggak Cuma SCTV sih, tapi yang lolos waktu itu SCTV). Pas keterima, kita mendapat sebutan karyawan MDP dan harus mengikuti pelatihan dulu selama 3 minggu sebelum terjun langsung ke lapangan. Selama pelatihan itu, kita memperdalam ilmu televisi yang nggak pernah di dapat di kampus. Endingnya, sampailah pada masa penjurusan. Dari 21 anak MDP, 7 orang masuk ke produksi televisi. Sisanya masuk ke divisi lain, ada news, humas, marketing, etc (sisanya lupa, banyak deh). Nah gue salah satu yang masuk di produksi televisi.

Kalau di dalam tayangan tersebut, gue sebagai pemeran utama masuk ke divisi music dan variety show. Nah, dikumpulinlah anak-anak MDP Produksi tersebut dan disebar ke setiap program-program, dan gue masuk ke acara music pagi yang udah berubah menjadi variety show -INBOX dan kisah gue bergulir dengan begitu cepatnya.

Di cerita Producer, pemeran utama pas baru duduk di ruang meeting, dia ditagih ide sama seniornya, tetapi bingung mau kasih ide apa, terus ada kalimat seniornya yang bikin gue senyum, “Ayo ungkapin aja ide kamu sebanyak-banyaknya, karena biasanya otak anak baru masih fresh, walaupun udah pernah kepake kali aja nanti muncul ide baru dari sana,” lalu sang pemeran utama bingung dan ngungkapin ide asal tapi disangkal mulu. Gue jadi inget cici Lanny, senior gue, persis banget dia ngomong gitu ke gue waktu pertama kali gue ikut meeting produksi dan itu kejadiannya udah hampir dua tahun lalu saat gue baru pertama kali menjadi karyawan SCTV.

Lalu ada kejadian di Music Bank, tim Music Bank pengen salah satu artisnya jangan menggunakan baju tipis karena ini televisi yang bisa diakses mudah oleh publik, dan dia bisa dapat surat dari komisi penyiaran jika membiarkan artisnya menggunakan baju tipis. Lalu terjadilah debat, dan akhirnya membuat sang artis nurut dengan tim Music Bank untuk menambahkan Jaket agar bajunya tidak terlalu kelihatan tipis. Pas on air, sang artis membuka jaket tersebut tanpa pemberitahuan.

Hahaha.. gue jadi inget waktu itu ada penyanyi yang terkenal dengan seksinya gerakan dia. Emang sih nggak bisa disamaain dengan kecantikan penyanyi korea dalam serial tersebut, tetapi kasusnya sama. Jadi tuh penyanyi udah diingetin harus pakai baju yang sopan, pas datang, dia berpakaian sesuai permintaan kita, pas mulai nyanyi…… MASYAAMPUNN!! Jogetnya bikin producer Cuma ngambil shoot  close up dan medium close up, dan atmosphere penonton. Soalnya, tayangan kita live, dan sekali gambar sembrono lolos, KPI dengan murah hati mengirimkan surat peringatan.

Lalu ada salah satu kisah, dia harus melakukan pembeharuan untuk mendongkrak rating, dia akan mengganti semua host di acara mereka dan mereka kebingungan karena tidak enak hati tetapi mereka harus melakukannya. Sama persis seperti yang terjadi di acara gue (detailnya sih rahasia), tapi kalau gue bilang sama persis, ya sama persis, nah bedanya disana semua tim produksi yang jalan, kalau di SCTV keinginan tim produksi disampaikan ke tim talent dan tim talent lah yang melakukan semua (yah berat juga beban tim talent televisi).

Nah, ada kisah, tiba-tiba mereka mau mengadakan acara besar, BIG SHOW. Sang produser utama mencari tim untuk membantu dia mengadakan big show. Jadi penulis (creative) dan produser dari beberapa program pun diminta membantu mereka, karena acara ini merupakan acara besar.

Dah ah, pokoknya kalau mau tau kerja tim produksi, nonton aja film Producer. Begadang, kepanasan, kehujanan, dijutekin artis, debat sama manager artis, dan masih banyak  lagi persis sama apa yang terjadi di film tersebut. Ternyata, Korea sama Indonesia sama aja produksi tayangan TV-nya.

Dan yang paling bikin sama lagi, si pemeran utama di ending film mikir, setiap hari, selama bekerja di televisi, yang dia pikirkan cuma “Aku nggak tau kenapa akhirnya memutuskan kerja di TV. Aku cuma harus bertahan hari ini karena nggak berani mikir apa yang terjadi besok dengan kehidupanku.”

Dan here I am, sudah nyaris 2 tahun di dunia televisi.

Leave a comment

What’s this?

You are currently reading Serial “Producer” dan Kehidupan Gue at Dimas & Dimce.

meta