Welcome 2015

January 5, 2015 § Leave a comment

“Ca, kita masih gini-gini aja.. it’s been a year”

Cuma sebaris kata itu yang terucap dari mulut gue, kelar menatap layar televisi di indekos sahabat. Tubuh kita diselimuti bedcover tebal, ac dibuat dingin kondisinya. Tangan kanan memegang handphone, tangan kiri memegang remote TV. Persis sama seperti yang gue dan dia lakuin saat kami masih jobless, tidur dan hanya nonton TV.

Ok, Let me explain, jadi kemarin gue ke kosan sahabat gue, Ica, bersama dia, gue udah kayak adik-kakak (literally). Selain Ica, ada juga Orin disana, tetapi seperti biasa, Orin has her own world and forget that we are exist. Jadi ya gue dan Ica cuma sebatas remah-remah rempeyek kalau Orin sudah mulai fokus sama satu hal. Jadi , gue dan Ica lagi merenung, sebenarnya sih nggak merenung-renung banget, cuma kita lagi nonton tayangan TV dalam diam, dan keluarlah sebaris kata yang barusan gue sebut.

Setahun lalu, di ruangan yang sama, kami melakukan hal sama. Nonton TV sambil berselimut kain tebal. Setahun lalu, awal gue dan Ica mulai kerja. Mungkin waktu itu, gue masih harap-harap cemas gimana dunia kerja. Dan tepat tahun dan bulan ini, kita sudah setahun menjalaninnya.

How do I feel? It’s like gue masih gini-gini aja. Masih sama kayak gue yang dulu. Masih nggak sadar gue sudah melakukan banyak hal di tahun 2014. But in the deepest of my heart, gue ngerasa masih belum apa-apa. Belum pintar, belum bisa diandalkan, belum mampu beridiri sendiri.

Beberapa minggu lalu, gue habis kepo blog salah satu senior SMA gue. Then, gue terarahkan ke ASK.FM miliknya. For information, senior gue orangnya pinter banget. Prestasi di sekolah selalu ok. Kebetulan, dulu sekolah gue isinya orang-orang yang nilainya diatas rata-rata (dan cuma gue kayaknya yang tepat digaris rata-rata), dan dia bisa selalu menduduki prestasi 5 besar di sekolah setiap tahun.

Nah lanjut ke ASK.FM miliknya, pertanyaannya lucu-lucu, dan kebanyakan menanyakan soal teknik perminyakan. Kebetulan dia kuliah di ITB, Teknik Perminyakan, dengan beasiswa. Sedikit nggak paham soal banyaknya membahas soal perminyakan dan tetek bengeknya, tiba-tiba aku membaca sebaris pertanyaan yang menarik.

“Kak, kenapa sih pinter banget? Kadang aku suka iri sama orang pintar..”

Diam, lama, gue mengulang-ngulang pertanyaannya ini. Gue pernah menanyakan hal mirip seperti ini, tapi ke bintang, di malam hari, ke dinding putih yang dingin. Kenapa si ini bisa pintar, si ini bisa keterima kampus ini, si ini bisa sukses disini, kenapa si ini bahasa inggrisnya bagus… semua berputar di kepala gue berulang-ulang. Sampai gue bertanya, kenapa bukan gue yang dijadiin pintar waktu lahir, kenapa bukan gue yang prestasinya bagus.

Lalu dia menjawab pertanyaan tersebut dengan bijak “Pintar? Kamu sudah cek, apakah usaha kamu udah maksimal, jangan-jangan kamu belum bekerja keras semaksimal mungkin. Kadang orang lupa untuk terus berusaha dan bekerja keras sehingga kemampuan dia sebenarnya masih sembunyi di dalam dirinya.”

Iya, ternyata gue belum berkerja keras, cuma mengeluh dan mengeluh, tetapi tidak ada usaha maksimal sedikit pun. Gue yakin, setiap orang mampu untuk mengejar kebahagiannya sendiri dengan kemampuannya sendiri. Semua orang mampu menjadi pintar sesuai kebutuhan hidupnya untuk sampai meninggal nanti. Tuhan punya banyak rencana.. dan gue harus yakin itu.

Hmmm, mengingat gue masih gini-gini aja, berarti ada yang salah setahun ini, gue nggak boleh gini-gini aja, gue harus punya sesuatu dan prestasi di tahun ini. Dan target-target gue, harus kecapai semua, walaupun akan berat dijalaninnya..

Happy New Year, Happy 2015

🙂

Where Am I?

You are currently viewing the archives for January, 2015 at Dimas & Dimce.